88News.id: Sore sedikit rintik, Evi Yunita Pohan (27) sedang bersiap melakukan pemanasan di Lapangan Tenis Dispora Sumatera Utara bersama beberapa orang atlet difabel lainnya.
Sejumlah kursi roda dan fasilitas pendukung telah tersedia untuk mereka berlatih.
Evi Yunita adalah peraih medali emas dan perunggu di Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) 2021 di Papua lalu pada cabang olahraga balap kursi roda. Kini, Evi sedang dipersiapkan pada cabang olahraga tenis lapangan untuk Peparnas Sumut-Aceh 2024 mendatang. Evi sebagai atlet tambahan dalam pemenuhan kuota.
"Evi sekarang latihan pagi sore kak, pagi di stadion Unimed untuk atletik dan balap kursi roda, dan sore latihan tenis lapangan di Dispora Sumatera Utara," ungkapnya.
Pagi itu, di hiruk pikuknya jalanan kota Binjai Sumatera Utara, Evi baru saja meninggalkan pasar usai belanja kebutuhan harian. Naas, sebuah truk menghajarnya dari belakang.
Tak ayal, kecelakaan pun terjadi. Evi harus rela kehilangan kaki kirinya. Namun, kesedihan tak berhenti sampai disitu, kekasih hati pun pergi, begitu tau kondisi fisiknya.
Tak mudah bagi Evi melewati hari-hari berikut. Syukur, kemudian ia dipertemukan oleh salah seorang tetangga yang tergabung di Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI). Berselang waktu dengan semangatnya tak henti, Evi Yunita terus menggali potensi dan membuktikan pada dirinya sendiri dan orang banyak, bahwa kehilangan bukanlah akhir dari semua.
Pada 2019 Evi pun tergabung dan berlatih di National Paralimpik Committe (NPC) Sumut.
"Awalnya Evi di cabor renang, hanya karena tidak diperbolehkan untuk tetap memakai hijab, akhirnya Evi memilih untuk pindah ke cabor atletik balap kursi roda," ucapnya disela jam latihan.
Alhamdulillah, berkat kerja keras dan kesungguhannya, Evi Yunita sukses membawa pulang 1 medali emas dan 2 medali perunggu di tahun lalu.
"Doakan semoga di Peparnas 2024 nanti, Evi bisa bawa pulang banyak medali emas ya, karena ini kompetisi perdana Evi juga di cabor tenis lapangan. Yang penting, jangan pernah down dengan setiap peristiwa yang kita alami. Sebab ada hikmah yang sedang menunggu untuk dijemput, dan ada banyak pula orang-orang yang jauh lebih parah keadaannya dari kita, dan mereka juga mampu melakukan banyak hal", ungkapnya lagi dengan wajah yang penuh semangat.
Fotografi : Mafa Yulie
Editor : Ardi